27 Feb 2013

Patah Hati



Menurut Colleen Crawford, patah hati situasinya seperti cermin yang jatuh dari lantai teratas sebuah menara hingga menyebabkan potongan kaca menyebar ke mana-mana. Sangat sulit untuk menjadikannya kembali utuh.
Sakit yang tak tertahankan dan trauma yang diakibatkan patah hati tak berujung dan tak bertepi. Tidak sedikit pribadi yang memendam patah hati cenderung mengunci diri. Banyak pula di antara mereka yang kemudian menderita depresi dan penyakit lainnya. Mengunci diri merupakan keputusan terburuk karena tidak akan membantu lepas dari derita yang dialami.
Menangis di hadapan teman, saudara, atau orang-orang dekat akan jauh lebih baik dari pada menutup diri. Mengekspresikan kesedihan dengan teman dekat dan anggota keluarga juga akan membantu banyak di sini. Kamu akan merasa lega setelah berbagi kesedihan dengan seseorang yang dapat kamu percayai.
Salah satu kesalahan paling umum yang banyak dilakukan adalah mencoba untuk menemukan kenyamanan melalui kebiasaan yang tidak pantas, seperti mengonsumsi alkohol atau narkoba. Upaya pembebasan semacam itu tidak akan menimbulkan manfaat sama sekali, bahkan, dapat menjadi bumerang. Ingat, waktu adalah kompensator terbaik. Setiap hari berlalu, kamu secara perlahan akan terbebas dari derita yang dialami, asalkan tidak mengunci diri di ruang yang sepi atau mulai minum alkohol.
Beberapa orang merasa sangat sulit untuk melupakan mantan mereka. Meskipun upaya terbaik telah dilakukan untuk melupakannya, tampaknya sulit bagi mereka untuk tidak berpikir tentang cinta yang hilang. Dalam hal ini, seyogianya membuang jauh semua hal yang mengingatkan kasih sayang yang telah hilang. Dalam situasi seperti ini, kenangan tentang masa lalu bisa sangat menyakitkan. Cara terbaik mengatasinya adalah bergerak dinamis menapaki hidup, bukan malah mematikan kehidupan yang selama ini dijalani.
Hati yang patah juga menyiratkan impian dan harapan yang rusak. Seseorang merasa bahwa dirinya tidak akan pernah bahagia lagi dalam hidup. Pikiran seperti itu akan membuatmu bertambah stress. Harap diketahui bahwa patah hati bukan berarti akhir dari perjalanan hidup kamu. Ingatlah bahwa masih ada cahaya di ujung terowongan masing-masing. Bergeraklah dan terus mencoba untuk mengalihkan perhatianmu dari segala pikiran yang tidak menyenangkan.
Orang dapat menganggap situasi ini sebagai tahap terbaik untuk mengejar hobi yang hilang seperti membaca, menulis, menyanyi, melukis dan sebagainya. Selain itu, seseorang dapat menikmati kegiatan seperti yoga, meditasi, atau peregangan untuk membantu memulihkan kesehatan dari trauma mental dan fisik yang terkait dengan patah hati. Seandainya upaya tersebut tidak banyak membantumu pulih dari derita batin, maka jangan ragu untuk mencari nasihat dari para profesional berpengalaman.
Jangan lewatkan kesempatan untuk tertawa atau tersenyum selama masa sulit. Kamu pasti akan merasa jauh lebih baik! Fakta membuktikan bahwa tertawa memiliki kemampuan penyembuhan yang hebat. Ingatlah, waktu akhirnya yang akan menjadikanmu kuat dan terbebas dari kungkungan patah hati.
Hati yang hancur akan meninggalkan banyak pengalaman untuk belajar, yang akan dikenang seumur hidup. Orang bijak berkata, “Setiap kesalahan dalam hidup bisa menjadi pengalaman belajar itu sendiri”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Follow Instagram @nidiaju_